PERUBAHAN KURIKULUM, KENAPA TIDAK!

PERUBAHAN KURIKULUM,
KENAPA TIDAK!

          Perubahan, itulah yang abadi dalam kehidupan. Selama masih ada kehidupan maka selama itu pula akan terjadi perubahan. Demikian pula halnya kurikulum 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang kita banggakan bukan tidak mungkin berubah dan diamandemen. Perubahan pada hakekatnya merupakan suatu upaya untuk mengatasi masalah atau meningkatkan kualitas kehidupan manusia Indonesia. Demikian halnya dalam pendidikan, setiap usaha perubahan seharusnya diarahkan untuk mengatasi masalah dan meningkatkan kualitas pendidikan. Perubahan pendidikan seharusnya merupakan suatu upaya perbaikan dan meningakatkan kualitas yang berkesinambungan. Namun tidak demikian dalam pelaksanaannya, seringkali perubahan itu dilakukan hanya untuk memenuhi ambisi pribadi penguasa, termasuk perubahan dalam bidang pendidikan di Indonesia. Banyak anggapan umum yang beredar di masyarakat tentang ganti menteri ganti kebijakan, dan sebagainya.
            Kebijakan perubahan kurikulum merupakan politik pendidikan yang berkaitan dengan kepentingan berbagai pihak. Bahkan dalam batas-batas tertentu dapat dipolitisir untuk kepentingan kekuasaan. Sekolah sebagai pelaksana pendidikan, baik kepala sekolah, guru maupun peserta didik sangat berkepentingan dan akan terkena dampaknya secara langsung dalam perubahan kurikulum. Di samping itu orang tua, para pemakai lulusan, dan para birokrat baik di pusat maupun daerah akan terkena dampak pada perubahan kurikulum tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung, termasuk perubahan kurikulum 1994 menjadi kurikulum 2004, kemudian berkembang menjadi kurikulum 2006 yang lebih dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
            Perubahan itu penting, tetapi perubahan tanpa melihat kegagalan di masa lalu dan kekuatan yang dimiliki untuk menyongsong masa depan, maka perubahan itu akan sia-sia serta hanya menghabiskan waktu dan biaya saja. Barangkali, dalam setiap perubahan, perlu analis secara keseluruhan untuk melihat dan mengkaji kekuatan, kelemahan, kesempatan dan tantangan yang akan dihadapi oleh ide baru yang akan diberlakukan.
            Sebentar lagi kurikulum 2013 akan direalisasikan, banyak tudingan yang muncul perubahan ini menjadi sebuah tanya besar bagi setiap praktisi pendidikan. Perubahan kurikulum 2013 ini demi kepentingan siapa? sebagai seorang pendidik saya tidak bisa memfonis ini kepentingan siapa. tentu pemerintah dalam hal ini sudah memikirkan secara matang, bahwa perubahan kurikulum ini adalah untuk kepentingan bangsa Indonesia.
            Diluar perubahan kurikulum untuk kepentingan siapa? sebagai seorang pendidik kita harus katakan perubahan kurikulum, why not!!! Karena tugas kita sebagai pendidik adalah bagaimana lebik kreatif dan inovatif dalam mengembangkan pembelajaran. Bagaimana anak didik paham dan mengerti dengan apa yang kita ajarkan. Perlu kita ketahui dalam hal ini  kurikulum hanyalah alat dan sistem, tentu dilapangan kita yang lebih tahu apa dan bagaimana prakteknya.


Terbit di Surat Pembaca Riau Pos Tahun 2013

Komentar

  1. Yup setuju... hal yg niscaya adalah perubahan... jd g perlu takut dengan perubahan kurikulum ya pak...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini